Haluannews Ekonomi – Menjelang Ramadan, fenomena unik terjadi di pasar valuta asing Indonesia. Bukan dolar AS, melainkan riyal Arab Saudi yang menjadi primadona. Haluannews.id mencatat lonjakan permintaan penukaran riyal sejak Desember 2024, jauh melampaui mata uang lainnya. Para pelaku bisnis money changer pun kebanjiran order.

Related Post
"Sejak Desember, permintaan riyal jauh lebih tinggi," ungkap Putri, karyawan salah satu money changer di kawasan Melawai kepada Haluannews.id, Jumat (28/2/2025). Ia menambahkan, rata-rata transaksi penukaran mencapai Rp 4 juta hingga Rp 6 juta per orang, mengindikasikan perjalanan umroh yang cukup banyak. Harga jual riyal di pasaran pun berkisar Rp 4.440 hingga Rp 4.450 per riyal.

Rahmat, pegawai DolarAsia, memberikan penjelasan serupa. Meningkatnya permintaan riyal, menurutnya, didorong oleh keinginan masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa awal Ramadan di Tanah Suci. "Mereka ingin puasa awal di sana, jadi penukaran sudah dilakukan sejak bulan lalu," jelasnya. Hal ini menunjukkan perencanaan perjalanan umroh yang matang dari para jamaah.
Lonjakan permintaan riyal ini menjadi indikator penting bagi pelaku usaha di sektor jasa keuangan dan pariwisata. Meningkatnya minat umroh menjelang Ramadan menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan, khususnya di sektor terkait perjalanan ibadah. Permintaan yang tinggi ini juga berdampak pada likuiditas riyal di pasar domestik.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar