Haluannews Ekonomi – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berambisi besar di sektor emas. Setelah resmi mengantongi izin sebagai bank emas atau bullion bank dari OJK melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu, BSI siap meluncurkan layanan pembiayaan emas pada semester I-2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi BSI untuk mendukung visi misi Asta Cita pemerintah dalam hilirisasi dan industrialisasi sektor emas.
Related Post
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan rencana tersebut seusai peluncuran Bullion Bank di Gedung Gade Tower, Rabu (26/2/2025). Ia menyatakan bahwa layanan pembiayaan emas ini akan melengkapi portofolio bisnis emas BSI yang sudah ada, termasuk gadai emas, cicil emas, dan emas digital. Saat ini, BSI mengelola aset emas mencapai 17,5 ton.
"Pembiayaan [emas] tahun ini lah, Insha Allah semester pertama," tegas Hery.
Kehadiran BSI sebagai bank emas syariah pertama di Indonesia diyakini akan menjadi game changer di pasar. Hal ini didorong oleh potensi pasar yang sangat besar. Hery memaparkan, omset bisnis emas BSI saat ini mencapai Rp 28,7 triliun, dengan proyeksi volume transaksi mencapai 250 ton dalam lima tahun ke depan. Lebih lanjut, pembiayaan bisnis emas BSI sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 12,80 triliun, tumbuh 78,17% year on year (yoy). Angka ini terdiri dari layanan gadai dan cicil emas.
BSI optimistis bisnis emas akan memberikan efek pengganda yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Ke depannya, BSI juga akan mengurus perizinan untuk layanan penyimpanan emas, guna semakin memperkuat ekosistem bisnis emasnya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar