Haluannews Ekonomi – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sempat menyentuh level terburuk dalam lima tahun terakhir, berada di kisaran Rp 16.550-Rp 16.590 pada Jumat (28/2/2025). Kondisi ini mengingatkan kita pada krisis moneter 1998, di mana nilai tukar USD mencapai Rp 16.800. Kala itu, situasi ekonomi Indonesia sangat rawan, bahkan berdampak pada keruntuhan Orde Baru. Namun, di tengah kekhawatiran, Presiden B.J. Habibie mampu membalikkan keadaan dan membawa nilai tukar USD ke level Rp 6.550. Apa rahasianya?

Related Post
Habibie, yang kala itu dianggap bukan ahli ekonomi, berhasil melakukan tiga langkah strategis. Pertama, restrukturisasi perbankan. Pemerintah Orde Baru sebelumnya terlalu mudah memberikan izin pendirian bank, mengakibatkan banyak bank kolaps saat krisis melanda. Habibie melakukan konsolidasi, menggabungkan empat bank milik negara menjadi Bank Mandiri, dan yang terpenting, memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah melalui UU No. 23 Tahun 1999. Kemerdekaan BI dinilai krusial untuk menjaga stabilitas moneter.

Kedua, kebijakan moneter ketat. Habibie menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan bunga tinggi untuk menarik kembali kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Strategi ini terbukti efektif menurunkan suku bunga dari 60% menjadi angka belasan persen, dan meningkatkan kembali minat menabung masyarakat.
Ketiga, pengendalian harga bahan pokok. Habibie mempertahankan subsidi BBM dan listrik untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Meskipun langkah ini menuai kontroversi, termasuk imbauan untuk berpuasa guna menghemat pengeluaran, kebijakan ini dinilai berhasil menjaga daya beli masyarakat di tengah krisis.
Ketiga langkah tersebut secara sinergis mampu meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia, menarik kembali aliran modal, dan pada akhirnya berhasil menekan nilai tukar USD hingga ke level Rp 6.550. Kisah sukses Habibie ini menjadi pelajaran berharga tentang kepemimpinan dan strategi ekonomi di tengah krisis.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar