Rahasia di Balik Kemewahan: Pasangan Suami Istri Rampok Rp 87 Miliar!

Rahasia di Balik Kemewahan: Pasangan Suami Istri Rampok Rp 87 Miliar!

Haluannews Ekonomi – Kehidupan mewah di Batavia (Jakarta) era 1910-an ternyata tak selalu diraih dengan cara halal. A.M. Sonneveld, seorang mantan perwira KNIL dan kepala bagian di Nederlandsch Indie Escompto Maatschappi, hidup bergelimang harta bersama istrinya. Setiap malam mereka menghabiskan waktu di Societeit Harmoni, sebuah tempat hiburan malam elit, menikmati pesta dan hidangan mewah tanpa sedikit pun kecurigaan dari masyarakat. Siapa sangka, di balik kemewahan itu tersimpan rahasia kelam.

COLLABMEDIANET

Kehidupan glamor Sonneveld tak lepas dari posisinya di bank. Aksesnya terhadap uang nasabah membuatnya leluasa melakukan pencurian. Pada awal September 1913, berbagai koran di Hindia Belanda mengungkap skandal besar: Sonneveld terbukti mencuri 122 ribu gulden, setara dengan 73 kg emas atau sekitar Rp 87 miliar jika dikonversi ke nilai sekarang.

Rahasia di Balik Kemewahan: Pasangan Suami Istri Rampok Rp 87 Miliar!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Setelah kecurigaan muncul, Sonneveld dan istrinya langsung melarikan diri. Mereka kabur ke Bandung, lalu Surabaya, dengan tujuan akhir Hong Kong. Deskripsi fisik Sonneveld yang disebarluaskan media—kulit coklat, berdarah Belanda, bekas luka di pipi kanan dan lutut—membantu polisi melacak keberadaan mereka. Upaya pelarian mereka terhenti di Hong Kong, di mana keduanya ditangkap dan diekstradisi kembali ke Hindia Belanda.

Di pengadilan, Sonneveld mengakui perbuatannya, mengatakan bahwa ia mencuri untuk membiayai gaya hidup mewahnya. Istrinya yang turut serta menutupi kejahatan sang suami, juga turut dihukum. Sonneveld dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, sementara istrinya 3 bulan. Kasus ini tercatat sebagai salah satu pencurian terbesar di era 1910-an di Hindia Belanda, mengungkap sisi gelap di balik gemerlap kehidupan mewah di Batavia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar