Haluannews Ekonomi – Industri waralaba di Indonesia sedang booming! Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga Februari 2025 menunjukkan 311 pemberi waralaba aktif beroperasi. Dari jumlah tersebut, 157 adalah waralaba lokal dan 154 sisanya berasal dari luar negeri. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dalam peluncuran Indonesia Licensing and Franchising Expo (ILFEX) 2025 di Jakarta, Sabtu (29/3/2025), mengungkapkan kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian nasional.
Related Post
Laporan kegiatan usaha tahun 2024 menunjukkan bisnis waralaba telah menyerap 97.872 tenaga kerja dan menghasilkan omzet fantastis mencapai Rp 143,25 triliun. Jumlah gerai yang beroperasi pun mencapai 52.389 unit, terdiri dari 34.503 gerai milik sendiri dan 17.786 gerai waralaba. Sektor makanan dan minuman (F&B) mendominasi dengan pangsa pasar 47,77%, diikuti sektor jasa kecantikan, pendidikan non-formal, dan ritel.
Salah satu contoh kesuksesan bisnis waralaba di Indonesia adalah Alfamart. Dengan lebih dari 20.000 gerai, Alfamart menjadi primadona belanja masyarakat. Kesuksesan ini telah mengantarkan pendirinya, Djoko Susanto, ke jajaran orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan daftar Forbes 50 Orang Terkaya 2023, kekayaan Djoko mencapai US$ 4,35 miliar, meningkat signifikan dari US$ 1,9 miliar pada 2021. Ini membuktikan potensi luar biasa bisnis waralaba sebagai mesin pencetak kekayaan di Indonesia. Bisnis ini terbukti bukan hanya menjanjikan keuntungan besar bagi pemiliknya, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional melalui penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar