Haluannews Ekonomi – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan kreditnya yang fantastis di tahun 2024 menjadi penopang utama sektor perbankan nasional. Bagaimana Bank Mandiri mampu mencapai hal ini?

Related Post
Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit 19,5% secara tahunan (yoy) di tahun 2024, mencapai angka Rp 1.670,55 triliun. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan secara keseluruhan yang hanya mencapai 10,39% yoy (data Haluannews.id). Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan peran krusial bank tersebut dalam pertumbuhan kredit nasional. Tanpa kontribusi Bank Mandiri, pertumbuhan kredit industri diperkirakan hanya sekitar 8%.

Strategi Bank Mandiri berfokus pada optimalisasi ekosistem yang telah ada. Dengan mempertahankan karakteristik sebagai bank wholesale, Bank Mandiri melakukan ekspansi ke seluruh value chain nasabah wholesale-nya. Pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci, memungkinkan akses layanan perbankan yang luas bagi masyarakat melalui internet.
Hasilnya? Pertumbuhan kredit Bank Mandiri hampir di seluruh wilayah Indonesia mencapai dua digit. Prestasi ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin pangsa pasar kredit sejak Juli 2024, sebuah posisi yang belum pernah diraih selama 15 tahun sebelumnya. Meskipun Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Mandiri naik menjadi 98% pada akhir Desember 2024, Darmawan memastikan hal ini terkelola dengan baik dan kembali ke angka 93% di Januari 2025.
Di tahun 2025, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi lagi dibandingkan industri. Meskipun tantangan biaya dana masih ada, Darmawan optimistis kinerja Bank Mandiri akan lebih baik dari tahun 2024. Hal ini terlihat dari laba Bank Mandiri di Januari 2025 yang naik 4,46% yoy menjadi Rp 4 triliun.
Pertumbuhan kredit yang pesat juga mendorong peningkatan aset Bank Mandiri menjadi Rp 2.427,22 triliun, naik 11,64% yoy. Capaian ini menjadikan Bank Mandiri bukan hanya bank dengan aset terbesar di Indonesia, tetapi juga perusahaan dengan aset terbesar di negara ini. Namun, Bank Mandiri tetap fokus menjaga kualitas aset, dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross bank only) yang berhasil ditekan hingga 0,97% pada akhir 2024.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar