Haluannews Ekonomi – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan segera meluncurkan program transformasi digital untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada Agustus mendatang. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa dua BPR terpilih akan menjadi pionir dalam proyek percontohan ini. Identitas kedua BPR tersebut masih dirahasiakan karena tingginya animo dari berbagai BPR yang ingin berpartisipasi. "Ada dua BPR yang akan menjadi pilot project, tapi belum bisa diumumkan karena banyak yang ingin ikut," ujar Purbaya seusai Konferensi Pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS di Kantor Pusat LPS, Selasa (26/5/2025).
Related Post
Kedua BPR yang beruntung ini berlokasi di wilayah Jabodetabek. LPS telah mengalokasikan dana sebesar Rp 160 miliar untuk tahap awal program ini. Purbaya menegaskan, "Tahun depan, jika dibutuhkan, anggaran akan ditingkatkan sesuai kebutuhan. Tujuan utama adalah agar BPR dapat bersaing di era digitalisasi. Software yang digunakan pun bukan software murahan, melainkan teknologi canggih."
Proyek percontohan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian sistem IT yang akan diterapkan, serta menguji keamanan sistem terhadap serangan siber. "Kami akan melibatkan beberapa hacker untuk melakukan uji coba penetrasi. Sistem harus benar-benar aman," tegas Purbaya. LPS berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan dukungan penuh terhadap program transformasi digital BPR ini.
Program ini diharapkan mampu mendorong modernisasi sektor perbankan di Indonesia, khususnya bagi BPR yang selama ini masih tertinggal dalam adopsi teknologi. Keberhasilan program ini akan membuka jalan bagi 100 BPR lainnya untuk mengikuti jejak kedua pionir tersebut.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar