Prabowo Santai IHSG Anjlok 7%, Ini Kata Pak Menteri!

Prabowo Santai IHSG Anjlok 7%,  Ini Kata Pak Menteri!

Haluannews Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto menanggapi santai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 7%, menyentuh level terendah sejak pandemi Covid-19. Penurunan ini terjadi setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkannya menuai kontroversi. Sebelumnya, lembaga investasi internasional, Morgan Stanley, telah memperingatkan potensi penurunan IHSG akibat program MBG dan beban fiskal yang meningkat. Dalam catatannya pada 10 Juni 2024, Morgan Stanley bahkan menurunkan peringkat investasi pasar saham Indonesia menjadi "underweight".

COLLABMEDIANET

Prabowo, dalam sambutannya di Sidang Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Rabu (4/12/2024), menanggapi peringatan tersebut dengan santai. Ia menyatakan bahwa tidak semua orang memiliki saham, terutama masyarakat miskin yang menjadi target utama program MBG. Ia juga mencontohkan seorang temannya yang stres akibat bermain saham, menekankan pentingnya tidak sembarangan berinvestasi di pasar modal.

Prabowo Santai IHSG Anjlok 7%,  Ini Kata Pak Menteri!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Namun, penurunan IHSG bukan tanpa sebab. Haluannews.id mencatat beberapa faktor yang berkontribusi, antara lain defisit APBN dan penurunan penerimaan pajak yang signifikan. Realisasi APBN hingga akhir Februari 2025 tercatat defisit Rp31,2 triliun, dengan penerimaan pajak anjlok 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Arwendy Rinaldi Moechtar dari Mitra Andalan Sekuritas menilai hal ini sebagai cerminan perlambatan ekonomi domestik dan ketidakpastian regulasi.

Faktor lain yang turut menekan IHSG adalah pelemahan daya beli masyarakat. Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas menunjuk pada melemahnya daya beli kelas menengah sebagai sumber masalah. Data menunjukkan penurunan impor barang konsumsi, yang dianggap sebagai anomali karena terjadi menjelang Ramadan, mencerminkan rendahnya daya beli. Bhima Yudhistira dari Celios bahkan menyebutnya sebagai anomali yang belum pernah terjadi sebelumnya. Data Mandiri Spending Index (MSI) juga menunjukkan perlambatan belanja masyarakat menjelang Ramadan.

Meskipun realisasi anggaran MBG hingga 12 Maret 2025 baru mencapai Rp 710,5 miliar dari total anggaran Rp 71 triliun, dampaknya terhadap pasar saham masih menjadi perdebatan. Namun, faktor-faktor makro ekonomi yang lebih luas seperti defisit APBN, penurunan penerimaan pajak, dan melemahnya daya beli masyarakat tampaknya menjadi penyebab utama penurunan IHSG yang signifikan.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar