Haluannews Ekonomi – PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan kinerja keuangan yang fantastis hingga kuartal III tahun 2025. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat tajam hingga 1.280%, mencapai Rp 104,9 miliar. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 7,6 miliar.
Related Post
Kenaikan laba yang luar biasa ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bersih yang moderat menjadi Rp 2,77 triliun dari sebelumnya Rp 2,71 triliun. Namun, yang lebih signifikan adalah keberhasilan perusahaan dalam menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 2,19 triliun dari Rp 2,21 triliun. Hal ini mendongkrak laba kotor PPRE menjadi Rp 577,9 miliar, meningkat dari Rp 507,1 miliar.
Efisiensi operasional juga menjadi kunci keberhasilan PPRE. Beban usaha berhasil ditekan menjadi Rp 70,1 miliar, sementara kerugian penurunan nilai aset juga menyusut menjadi Rp 10,8 miliar dari sebelumnya Rp 24,4 miliar. Meskipun beban keuangan mengalami kenaikan menjadi Rp 260 miliar, namun pendapatan lain-lain melonjak menjadi Rp 65,7 miliar dari Rp 30,6 miliar.
Lebih lanjut, beban lainnya juga berhasil dikendalikan menjadi Rp 28 miliar dari Rp 35,8 miliar, dan beban pajak final juga turun menjadi Rp 71,9 miliar dari Rp 75,4 miliar. Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan PPRE melesat menjadi Rp 202,7 miliar dari sebelumnya Rp 108,8 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, laba bersih tahun berjalan PPRE hingga 30 September 2025 mencapai Rp 194,6 miliar, meningkat signifikan dari Rp 100,2 miliar.
Dari sisi aset, PPRE juga mencatatkan pertumbuhan. Total aset perusahaan hingga kuartal III tahun ini naik menjadi Rp 7,93 triliun dibandingkan akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 7,64 triliun.
Kinerja keuangan yang gemilang ini langsung direspon positif oleh pasar. Harga saham PPRE pada perdagangan hari ini melonjak hingga 34,8% dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke level Rp 116 per saham. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PPRE di masa depan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar