PPN Naik, Nasib Konsumen & Bankir?

PPN Naik, Nasib Konsumen & Bankir?

Haluannews Ekonomi – Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada awal tahun 2025 diprediksi akan memukul daya beli masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Risk Management Division Head Bank Mega Syariah, Rundi Dhema Perkasa, yang memprediksi penurunan permintaan pembiayaan, terutama di segmen konsumen, mikro, dan UMKM. Dampaknya, pertumbuhan kredit berpotensi melambat dan kualitas aset perbankan terancam akibat peningkatan risiko gagal bayar.

COLLABMEDIANET

Rundi menjelaskan, Bank Mega Syariah secara aktif memantau kondisi pasar dan ekonomi, serta menyesuaikan strategi bisnisnya. Sebagai antisipasi perlambatan di segmen tertentu, bank tersebut telah melakukan diversifikasi portofolio pembiayaan, dengan fokus pada segmen berisiko rendah dan pertumbuhan stabil.

PPN Naik, Nasib Konsumen & Bankir?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Bank Mega Syariah menerapkan pengelolaan risiko yang komprehensif dan proaktif. Melalui Risk Acceptance Criteria (RAC), kami selektif dalam pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan prinsip 5C – character, capacity, capital, collateral, dan condition – untuk meminimalisir risiko gagal bayar," ujar Rundi dalam keterangan resmi, Jumat (29/11/2024).

Meskipun demikian, Bank Mega Syariah tetap optimistis. Mereka berkomitmen mempertahankan rasio NPF (Non-Performing Financing) di bawah risk appetite dan menjaga pertumbuhan pembiayaan berkualitas melalui mitigasi risiko dan pengelolaan portofolio yang prudent. Selain itu, bank juga fokus pada inovasi layanan dan produk untuk menjangkau pasar yang lebih luas, khususnya segmen konsumen yang menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Hingga September 2024, pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah mencapai Rp 382,5 miliar, tumbuh 24,07% (YoY). Pertumbuhan kartu pembiayaan Syariah Card juga sangat menonjol, mencapai 686% (YoY). Total pembiayaan Bank Mega Syariah mencapai Rp 7,2 triliun per September 2024, dengan rasio NPF gross sebesar 0,91%, turun dari 0,95% pada September 2023.

"Dengan inovasi, pengelolaan risiko ketat, dan pengembangan portofolio sehat, Bank Mega Syariah optimistis strategi ini akan memperkuat daya tahan bank menghadapi tantangan ekonomi 2025," tutup Rundi.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar