Haluannews Ekonomi – Dunia bisnis kembali dikejutkan dengan munculnya nama Lucy Guo, seorang miliarder perempuan termuda yang sukses membangun kekayaannya sendiri. Pencapaiannya ini bahkan melampaui kekayaan penyanyi papan atas, Taylor Swift. Hal ini menandai babak baru dalam lanskap dunia miliarder, di mana perempuan muda kini semakin berperan penting sebagai penggerak inovasi global.
Related Post
Berbeda dengan banyak miliarder muda lainnya yang mewarisi kekayaan keluarga, Lucy Guo membuktikan bahwa kerja keras, inovasi, dan keberanian mengambil risiko adalah kunci kesuksesan. Menurut Forbes, kekayaan Guo mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 21,87 triliun (kurs Rp 16.825/US$), jauh melampaui kekayaan Taylor Swift yang mencapai US$ 1,2 miliar dari berbagai sumber pendapatan.
Lantas, siapakah Lucy Guo ini? Lahir di Amerika Serikat pada 14 Oktober 1994 dari keluarga imigran China, Guo merupakan salah satu pendiri perusahaan AI, Scale AI. Meskipun putus kuliah di jurusan ilmu komputer, di usia 21 tahun ia bersama Alexandr Wang mendirikan Scale AI. Meskipun sempat dipecat dari Scale AI pada 2018, Guo tak patah arang. Ia mendirikan Backend Capital, sebuah firma venture capital, dan Passes, startup platform monetisasi untuk kreator digital.
Dalam wawancara dengan San Francisco Chronicle, Guo mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada dunia AI berawal dari kekesalan orang tuanya melihatnya menghabiskan waktu bermain komputer. Ia menekankan pentingnya disiplin dan keseimbangan antara kerja keras dan kesenangan. Semangat kompetitif, khususnya di antara perempuan, justru menjadi pendorong baginya untuk terus maju dan membuktikan kemampuannya.
Kisah sukses Guo menginspirasi banyak orang, khususnya kaum muda dan perempuan di industri teknologi yang masih didominasi laki-laki. Ia membuktikan bahwa usia, gender, dan latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan gemilang.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar