Haluannews Ekonomi – PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH), perusahaan agensi iklan dan konsultasi manajemen yang fokus pada media Out Of Home (OOH) dan digital Out Of Home (DOOH), menorehkan prestasi gemilang di tengah perlambatan ekonomi. Meskipun pendapatannya turun, laba bersih DOOH justru melesat 41% (year-on-year) menjadi Rp 1,2 miliar. Strategi efisiensi biaya produksi menjadi kunci keberhasilan ini, menurut Direktur Utama Vicktor Aritonang.
Related Post
Penurunan alokasi anggaran iklan dari beberapa sektor industri, terutama barang konsumsi cepat saji (FMCG) yang merupakan basis klien DOOH, turut memengaruhi kinerja pendapatan. Namun, langkah efisiensi yang cermat berhasil menopang profitabilitas perusahaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen biaya yang efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi makro.
Menilik ke depan, DOOH optimistis. Target pertumbuhan penjualan diproyeksikan akan datang dari sektor pemerintah, kecantikan dan perawatan kesehatan (beauty and health care), teknologi finansial (fintech), dan perbankan. Strategi ini mencerminkan upaya DOOH untuk diversifikasi portofolio klien dan mengurangi ketergantungan pada sektor yang rentan terhadap perlambatan ekonomi.
Pertanyaan besarnya adalah bagaimana perlambatan ekonomi ini berdampak pada industri periklanan secara keseluruhan dan strategi apa yang akan dijalankan DOOH di tahun 2025? Hal ini dibahas lebih lanjut dalam wawancara eksklusif Direktur Utama DOOH, Vicktor Aritonang, dengan Anneke Wijaya di program Power Lunch, Haluannews.id (Senin, 26/05/2025). Wawancara tersebut memberikan wawasan berharga bagi pelaku bisnis di sektor periklanan dan investor yang tertarik dengan kinerja DOOH.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar