Haluannews Ekonomi – Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 16 Maret 2025 mencapai angka yang cukup signifikan, yakni Rp 44,73 triliun. Angka ini mewakili 14,9% dari target total penyaluran KUR tahun ini yang dipatok sebesar Rp 300 triliun. Meskipun demikian, capaian tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan pemerintah.

Related Post
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengungkapkan hal tersebut dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI. Ia menjelaskan bahwa KUR tersebut telah disalurkan kepada 788.236 penerima, atau sekitar 22% dari target debitur baru sebanyak 2,34 juta orang. Dari total realisasi, penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai Rp 26,19 triliun (58% dari target). "Artinya kami masih belum mencapai target 60% untuk sektor produktif," ujar Maman.

Rincian penyaluran KUR berdasarkan jenisnya meliputi KUR super mikro (Rp 36 miliar), KUR mikro (sekitar Rp 29 triliun), KUR kecil (Rp 15 triliun), KUR khusus (Rp 820 juta), dan KUR Pekerja Migran Indonesia (PMI) (Rp 13 miliar). Menariknya, pengelolaan KUR PMI kini telah dialihkan kepada Kementerian BP2MI. "Kami serahkan ke Kementerian BP2MI agar lebih fokus, karena mereka yang lebih memahami urusan migran," jelas Maman. Pihak bank penyalur tetap sama, hanya kuasa pengguna anggaran yang beralih.
Pemerintah sendiri menargetkan penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 300 triliun, dengan penekanan pada sektor produktif (60%). Selain target debitur baru, pemerintah juga membidik 1,17 juta debitur graduasi dan mendorong kredit di bawah Rp 100 juta tanpa agunan tambahan. Tantangan ke depan bagi pemerintah adalah mempercepat penyaluran KUR agar mencapai target yang telah ditetapkan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar