Haluannews Ekonomi – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, memberikan sinyal optimistis terkait kondisi ekonomi Indonesia. Berdasarkan leading economic index yang dikembangkan LPS, yang memproyeksikan kondisi ekonomi 6-12 bulan ke depan, Purbaya menegaskan bahwa Indonesia tengah berada dalam tren positif. "Ini seperti bola kristal ekonomi Indonesia, dan biasanya akurat," ujarnya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Related Post
Purbaya menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia saat ini tengah dalam fase pertumbuhan setelah mengalami penurunan pada 2020. "Artinya, dari Maret hingga tahun depan, ekonomi kita akan ekspansi," tegasnya. Ia pun membantah anggapan bahwa Indonesia tengah menuju krisis ekonomi serupa 1997-1998. Menurutnya, penurunan ekonomi secara historis terjadi setiap sekitar 10 tahun, dengan krisis pada 1997-1998, tekanan pada 2008, dan 2020. Dengan demikian, ia memprediksi Indonesia akan aman hingga 2030.

"Jika kita lihat grafiknya, terjadi penurunan pada ’98, 2008, dan 2020. Sekarang kita sedang dalam fase pertumbuhan yang kuat. Jadi, anggapan kita menuju krisis ’98 adalah persepsi yang keliru dan tidak berdasar data," tegas Purbaya.
Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa pergerakan IHSG selaras dengan gambaran ekonomi yang disampaikan. Ia menilai, penurunan IHSG saat ini merupakan reaksi berlebihan pasar. "IHSG turun di bawah fundamentalnya. Bagi investor saham, ini saat yang tepat untuk membeli (good time to buy)," sarannya.
Sebagai informasi, IHSG pada Selasa (8/3/2025) ditutup turun 7,9% ke level 5.996,14. Tercatat 672 saham turun, 30 saham naik, dan 95 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 20,41 triliun dengan volume 22,65 miliar saham dalam 1,43 juta transaksi. Seluruh sektor berada di zona merah, dengan sektor utilitas mengalami penurunan terdalam (-11,98%), diikuti real estate (-9,53%), bahan baku (-8,63%), finansial (-7,84%), dan teknologi (-7,47%). Saham perbankan menjadi beban terbesar IHSG hari ini.
Meskipun sempat mengalami trading halt di awal sesi I, IHSG berhasil memangkas koreksinya. Hal ini dipicu oleh mulai bangkitnya pasar saham global, meskipun sentimen negatif masih mendominasi.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar