Haluannews Ekonomi – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) menorehkan prestasi gemilang di tahun 2024. Di tengah transformasi pasca akuisisi KB Financial Group (KBFG), bank ini membukukan peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 49,20% year-on-year (yoy), mencapai angka Rp 909 miliar. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga 12,20% dan pengendalian beban bunga yang efektif, hanya naik 6,17%. Hasilnya, margin bunga bersih (NIM) pun membaik menjadi 1,31% dari 0,78% di tahun sebelumnya.

Related Post
Meskipun total kredit turun 6,17%—sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas aset—portofolio kredit lancar justru tumbuh 19,24% yoy. Segmen wholesale dan retail masing-masing berkontribusi signifikan dengan pertumbuhan 28,89% dan 17,43%. Kualitas aset juga membaik, ditandai dengan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) gross menjadi 8,74% dari 9,70%, dan NPL net menjadi 4,38% dari 4,95%. Rasio loan-at-risk (LAR) pun ditekan hingga 23,10% dari 39,77%.

Likuiditas KB Bank tetap terjaga, bahkan CASA (Current Account Savings Account) tumbuh signifikan sebesar 29,92% yoy, mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga 2,85%. Rasio CASA meningkat menjadi 29,54% dan rasio kecukupan likuiditas (LCR) berada di level aman, yaitu 146,84%. Lebih lanjut, KB Bank berhasil memangkas beban operasional lainnya hingga 11,94%, menjadi Rp 1,8 triliun—capaian terbaik sejak 2012.
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, menyatakan optimisme atas kinerja ini. Ia menyebut bahwa langkah-langkah strategis yang diambil telah membawa KB Bank melewati fase sulit transformasi dan siap untuk pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun tahun 2024 ditutup dengan rugi bersih Rp 7,38 triliun—akibat beban non-recurring seperti pencatatan beban pajak tangguhan dan pencadangan revaluasi anak usaha—Lee yakin KB Bank akan mencetak laba bersih di tahun 2025. Langkah-langkah ini, menurutnya, merupakan investasi untuk membangun fondasi yang kuat menuju profitabilitas yang berkelanjutan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar