Haluannews Ekonomi – Pasar kripto Indonesia menunjukkan tren positif meskipun sempat mengalami penurunan transaksi. Data Haluannews.id mencatat jumlah investor kripto mencapai 13,71 juta pada Maret 2025, meningkat dari 13,31 juta pada Februari 2025. Namun, nilai transaksi mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 32,45 triliun dari Rp 32,78 triliun di bulan sebelumnya. Penurunan ini, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, Hasan Fawzi, dipengaruhi oleh kondisi global dan sentimen pasar yang cenderung negatif.

Related Post
Hasan menjelaskan bahwa indeks "fear and greed" menunjukkan investor cenderung menahan diri untuk bertransaksi. Meskipun demikian, OJK mencatat pertumbuhan jumlah pengguna kripto yang mencapai 23,31 juta pada akhir Februari 2025, meningkat dari 22,92 juta pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap aset kripto masih tinggi.

OJK optimistis adopsi kripto akan terus meningkat sepanjang tahun 2025, didorong oleh masuknya investor baru. Hasan memprediksi potensi pembalikan tren seiring dengan pemulihan harga Bitcoin. Ke depan, pengawasan dan regulasi yang tepat akan menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan pasar kripto di Indonesia. Pertumbuhan ini menunjukkan potensi besar pasar kripto di Indonesia, meskipun tantangan global masih perlu diwaspadai.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar