Haluannews Ekonomi – Industri pinjaman daring (Pindar) di Indonesia semakin seksi di mata investor asing. Buktinya, pendanaan Pindar yang berasal dari Pemberi Dana Luar Negeri (PDLN) melonjak signifikan, mencapai Rp13,09 triliun per Mei 2025.

Related Post
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pendanaan dari PDLN tercatat sebesar Rp11,43 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, mengungkapkan bahwa dana asing ini mencakup 15,85% dari total pendanaan industri fintech peer to peer (P2P) lending.

"Meningkatnya dana dari Pemberi Dana Luar Negeri mengindikasikan bahwa industri Pindar Indonesia masih menarik minat investor global, serta mencerminkan potensi pertumbuhan industri Pindar secara keseluruhan," ujar Agusman.
Kucuran dana segar dari luar negeri ini sejalan dengan performa industri Pindar yang terus mencatatkan pertumbuhan laba. Per Mei 2025, laba industri Pindar mencapai Rp787,57 miliar, dan OJK memprediksi tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun.
Meskipun demikian, dari sisi penyaluran, pembiayaan Pindar masih didominasi oleh sektor konsumtif. Porsi pembiayaan Pindar di sektor produktif dan UMKM per Mei 2025 baru mencapai 34,91% atau Rp28,83 triliun. Hal ini menjadi catatan penting untuk mendorong penyaluran dana Pindar ke sektor yang lebih produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar