Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan performa impresif pada sesi pertama perdagangan hari Kamis (23/10/2025), dengan melonjak 2,3% hingga mencapai level 8.258. Kenaikan ini kontras dengan kondisi nilai tukar Rupiah yang masih tertekan di kisaran Rp16.600 per Dolar AS.

Related Post
Fenomena menarik ini memicu pertanyaan: mengapa pasar saham bergairah sementara Rupiah melemah? Analis pasar dari Haluannews.id menyoroti bahwa penguatan sektor perbankan menjadi salah satu pendorong utama IHSG. Sentimen positif terhadap prospek pertumbuhan bank-bank besar di Indonesia berhasil menarik minat investor.

Namun, tekanan terhadap Rupiah tetap menjadi perhatian. Faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi global dan ekspektasi kenaikan suku bunga di negara maju diperkirakan menjadi penyebab pelemahan mata uang Garuda.
Sinergi antara kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas Rupiah di tengah kondisi pasar yang dinamis. Intervensi BI di pasar valuta asing dan upaya pemerintah untuk menarik investasi asing diharapkan dapat meredam tekanan terhadap Rupiah.
Investor dan pelaku pasar perlu mencermati perkembangan situasi ekonomi global dan domestik untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Diversifikasi portofolio dan pengelolaan risiko yang cermat menjadi penting di tengah volatilitas pasar yang tinggi.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar