Haluannews Ekonomi – IHSG mengawali perdagangan hari ini di zona hijau, menguat 0,25% atau 13 poin ke level 6.407,02. Meski demikian, sentimen positif ini masih dibayangi oleh memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pada pembukaan perdagangan, 178 saham terpantau naik, 101 saham turun, dan 215 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 272,32 miliar dengan volume 353,8 juta saham dalam 34.892 kali transaksi.

Related Post
Berbeda dengan Wall Street yang ditutup merah, bursa Asia-Pasifik justru dibuka positif. Nikkei 225 Jepang naik 0,48%, Topix menguat 0,25%, Kospi Korea Selatan naik 0,54%, dan Kosdaq meningkat 1,05%. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga terpantau naik tipis 0,27%. Namun, bursa berjangka Hang Seng Hong Kong menunjukkan sinyal yang lebih lemah, berada di level 21.008, sedikit di bawah penutupan sebelumnya di 21.056,98.

Anjloknya Wall Street semalam, terutama akibat pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memperingatkan dampak perang dagang terhadap inflasi dan ketenagakerjaan, menjadi salah satu faktor yang perlu diwaspadai. Penurunan tajam saham Nvidia (6,9%) juga turut memperparah sentimen negatif. Dow Jones Industrial Average turun 1,73%, S&P 500 anjlok 2,24%, dan Nasdaq Composite merosot 3,07%.
Haluannews.id Research memperkirakan IHSG cenderung melemah. Libur panjang berpotensi memicu aksi jual besar-besaran. Ancaman AS untuk mengenakan tarif hingga 245% terhadap produk China, sebagai balasan atas kenaikan tarif yang dilakukan China, semakin memperkeruh suasana. Meskipun China menyatakan tidak gentar, potensi eskalasi perang dagang tetap menjadi risiko bagi pasar saham. The Fed pun dihadapkan pada dilema dalam menentukan kebijakan moneter akibat dampak perang dagang terhadap ekonomi AS.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar