Haluannews Ekonomi – Pasar keuangan Indonesia menunjukan dinamika menarik pada perdagangan Rabu (23/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan signifikan, ditutup pada level 6.634,38 atau meningkat 1,47%. Kondisi ini bertolak belakang dengan pergerakan nilai tukar Rupiah yang masih tertekan. Fenomena ini terjadi di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan.

Related Post
Keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan, yang telah diantisipasi pasar, tampaknya tidak memberikan dampak signifikan terhadap penguatan Rupiah. Analis pasar berspekulasi bahwa beberapa faktor eksternal, seperti gejolak pasar global dan dinamika nilai tukar mata uang utama, mungkin berperan lebih dominan dalam menekan Rupiah. Sementara itu, pergerakan positif IHSG mengindikasikan sentimen investor domestik yang cukup optimis.

Pertanyaan yang muncul adalah, apa yang sebenarnya mendorong IHSG untuk meroket di tengah pelemahan Rupiah dan sikap BI yang cenderung wait and see? Apakah ini sinyal positif bagi perekonomian Indonesia atau hanya sekadar koreksi sementara? Hal ini menjadi perdebatan menarik di kalangan pelaku pasar.
Untuk memahami lebih dalam dinamika pasar yang penuh teka-teki ini, saksikan dialog eksklusif Bramudya Prabowo bersama Susi Setiawati, Equity Analyst Haluannews.id Research, dalam program Closing Bell Haluannews.id pada Rabu (22/04/2025). Mereka akan mengupas tuntas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan Rupiah, serta implikasinya bagi perekonomian Indonesia ke depan. Jangan lewatkan!
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar