Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja impresif pada perdagangan sesi pertama Rabu (26/3/2025), melesat 3,35% atau 209 poin ke level 6.444,80. Fenomena ini dipicu oleh euforia investor terhadap saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya di sektor perbankan. Penguatan ini melanjutkan tren positif perdagangan sebelumnya, di mana IHSG ditutup naik 1,61% pada Selasa (25/3/2025).

Related Post
Volume perdagangan tercatat sangat tinggi, mencapai Rp 27,14 triliun dengan 19,36 miliar saham diperdagangkan dalam 669 ribu kali transaksi. Transaksi negosiasi di saham emiten yang baru IPO beberapa waktu lalu, YUPI, menyumbang Rp 18,4 triliun. Hampir seluruh sektor mengalami penguatan, dengan sektor utilitas, bahan baku, dan finansial memimpin kenaikan. Hanya sektor kesehatan yang mengalami tekanan.

Bank Mandiri (BMRI) menjadi bintang utama, melonjak lebih dari 6% ke Rp 5.050 per saham dan berkontribusi 28 poin terhadap penguatan IHSG. Emiten perbankan BUMN lainnya, seperti BBRI (naik 4,47%), TLKM (naik 4,7%), dan BBNI (naik 8,46%), juga memberikan kontribusi signifikan terhadap reli IHSG. Kenaikan saham-saham BUMN ini diyakini terkait dengan beberapa faktor kunci.
Pengumuman jajaran direksi Danantara yang terdiri dari para profesional berpengalaman di pasar modal, investasi, keuangan, dan perbankan, dinilai sebagai katalis positif. Bahana Sekuritas dalam risetnya menyebutkan bahwa sekitar dua pertiga (67%) pengurus Danantara memiliki keahlian di bidang tersebut, dan mayoritas memiliki gelar Master atau Doktor. Bahana optimistis, sentimen positif ini akan terus mendorong reli pasar saham Indonesia.
Selain itu, pengumuman dividen oleh tiga bank BUMN, yaitu BBRI, BMRI, dan BBNI, juga menjadi daya tarik bagi investor. Imbal hasil dividen yang menarik dari saham-saham yang terkoreksi sebelumnya menjadi magnet tersendiri.
Hari ini dan besok merupakan hari perdagangan terakhir Maret. Sejumlah sentimen diperkirakan akan mempengaruhi pasar, termasuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), musim mudik, dan data ekonomi dari Amerika Serikat.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar