IHSG Meroket! Akhir Pekan Bahagia di Depan Mata?

IHSG Meroket! Akhir Pekan Bahagia di Depan Mata?

Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat (25/4/2025) dengan performa impresif. Lonjakan 47,14 poin atau 0,71% mengantarkan IHSG ke level 6.660,62. Aktivitas perdagangan pagi ini terbilang ramai, dengan nilai transaksi mencapai Rp 127,74 miliar yang melibatkan 370 juta saham dalam 20.187 kali transaksi. Dari 620 saham yang diperdagangkan, 213 saham menghijau, 37 saham memerah, dan sisanya stagnan.

COLLABMEDIANET

Kenaikan IHSG didorong oleh sentimen positif dari berbagai sektor. Hampir seluruh sektor perdagangan berada di zona hijau, kecuali sektor non-primer yang mengalami koreksi tipis. Sektor barang baku menjadi bintang utama dengan kenaikan paling signifikan. Tren positif ini sejalan dengan upaya pemulihan bursa Asia-Pasifik pasca meredanya ketegangan tarif perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain. Nikkei 225 Jepang naik 0,91%, Topix naik 0,88%, Kospi Korea Selatan menguat 1,03%, dan Kosdaq naik 0,6%, didorong oleh optimisme atas kesepakatan perdagangan yang semakin dekat antara Korea Selatan dan AS.

IHSG Meroket! Akhir Pekan Bahagia di Depan Mata?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Meskipun demikian, analis memprediksi pergerakan IHSG masih akan variatif. Level resistance di sekitar 6.600 berpotensi memicu aksi profit taking. Pelemahan rupiah akibat tantangan repatriasi dividen bank besar juga menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Namun, beberapa sentimen positif mulai bermunculan, seperti meredanya tekanan indeks dolar AS, rating overweight UBS untuk pasar saham RI, dan peningkatan investasi di kuartal pertama 2025.

Hari ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan menggelar konferensi pers terkait negosiasi perdagangan dengan AS. Hasil negosiasi dan komoditas yang menjadi fokus pembahasan akan menjadi sorotan utama. AS diketahui berencana menaikkan tarif resiprokal sebesar 32% kepada Indonesia dan mengkritik sejumlah kebijakan Indonesia.

Secara teknikal, IHSG di level 6.600 sedang menguji resistance horizontal line dari high 14 Maret 2025. Penutupan merah kemarin mengindikasikan potensi profit taking mengingat penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir. Support di level 6.300 perlu diperhatikan, karena untuk keluar dari downtrend, IHSG harus membentuk higher low.

Sentimen positif juga datang dari luar negeri. Pelemahan indeks dolar AS lebih dari 8% sejak awal tahun, namun rupiah justru melemah mendekati Rp 17.000/US$, level terendah sepanjang masa. UBS Group menaikkan rekomendasi saham Indonesia menjadi ‘overweight’, setelah sebelumnya Goldman Sach dan MSCI menurunkan peringkat pasar saham RI. Kenaikan ini didorong oleh valuasi saham yang mendekati level terendah saat pandemi dan potensi dukungan dari dana besar milik pemerintah.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar