Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 2% pada perdagangan Kamis (20/3/2025), menembus level 6.437,874. Lonjakan ini didorong oleh kebijakan relaksasi buyback yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga pukul 09:34 WIB, 336 saham menghijau, sementara 125 saham melemah dan 179 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 2,37 triliun dengan volume 2,9 miliar saham yang diperdagangkan dalam 209.818 transaksi.

Related Post
Pergerakan positif IHSG terutama didorong oleh saham-saham konglomerat. Saham-saham milik Toto Sugiri (DCII), Prajogo Pangestu (BREN dan TPIA), dan Sugianto Kusuma (PANI) menjadi penopang utama kenaikan indeks.

Sentimen pasar hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk dampak kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed), antisipasi suku bunga China, perkembangan uang beredar M1 Indonesia, dan data terbaru pasar tenaga kerja AS. Keputusan BI dan The Fed untuk menahan suku bunga masing-masing di level 5,75% dan 4,25%-4,50% diharapkan mampu mengurangi ketidakpastian pasar. Meskipun demikian, investor tetap perlu mencermati potensi ancaman resesi di AS.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa kebijakan mempertahankan BI Rate konsisten dengan target inflasi 2,5% plus minus 1% di tahun ini dan tahun depan, menjaga stabilitas kurs, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,7%-5,5% pada 2025.
Ke depan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh dinamika global dan domestik. Investor perlu mencermati berbagai sentimen tersebut untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar