Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja mengejutkan hari ini. Setelah sempat terbakar dan ambruk tajam hingga menyentuh level terendah sejak pandemi Covid-19, IHSG berhasil berbalik arah dan menguat 0,22%, menutup perdagangan di level 6.236. Nilai transaksi mencapai Rp 872,19 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 64.060 kali.
Related Post
Sebelumnya, IHSG dibuka dengan penurunan cukup signifikan, mencapai 1,16% ke level 6.151. Kemarin, IHSG bahkan mengalami penurunan drastis hingga 7%, mencapai level terendah Rp 6.084 sejak pandemi. Situasi ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan sementara perdagangan saham pada sesi I, tepatnya pukul 11.19 WIB, karena IHSG jatuh lebih dari 5%, berada di level 6.146,91. Runtuhnya IHSG dipicu oleh aksi jual besar-besaran pada saham-saham blue chips, terutama saham perbankan dan emiten teknologi milik konglomerat.
Beberapa emiten milik konglomerat ternama Indonesia turut memperparah penurunan IHSG. Saham DCI Indonesia (DCII), misalnya, kembali menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) atau ambruk 20% ke level 115.800, menjadi salah satu penekan utama. Kondisi ini bertolak belakang dengan pergerakan DCII sebelumnya yang mengalami reli panjang dengan kenaikan harian yang selalu menyentuh auto reject atas (ARA). Namun, pergerakan saham tersebut langsung berbalik setelah keluar dari papan pemantauan khusus. Peristiwa ini menjadi sorotan tajam bagi pelaku pasar modal. Bagaimana IHSG akan bereaksi di hari-hari mendatang? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar