IHSG Ambruk Jelang Libur Panjang, Apa Penyebabnya?

IHSG Ambruk Jelang Libur Panjang, Apa Penyebabnya?

Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu (28/5/2025) dengan koreksi cukup dalam, turun 0,32% ke level 7.175,82. Meskipun sempat dibuka menguat, IHSG berbalik arah dan menukik tajam menjelang penutupan, melemah 23,15 poin. Nilai transaksi terbilang tinggi, mencapai Rp 22,97 triliun dengan volume 33,38 miliar saham diperdagangkan. Kapitalisasi pasar pun ikut tergerus menjadi Rp 12.452 triliun. Data Haluannews.id mencatat 245 saham menguat, 335 saham melemah, dan 248 saham stagnan.

COLLABMEDIANET

Berdasarkan data Refinitiv, mayoritas sektor tertekan, dengan sektor barang baku mengalami pelemahan terdalam. Hanya sektor industri dan teknologi yang menunjukan penguatan tipis. Saham-saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu menjadi penekan utama IHSG, dengan TPIA, BRPT, dan BREN masing-masing berkontribusi terhadap pelemahan indeks sebesar 10,7, 5,61, dan 2,85 poin. BMRI juga turut memperparah kinerja IHSG dengan penurunan 8,8 poin.

IHSG Ambruk Jelang Libur Panjang, Apa Penyebabnya?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Secara teknikal, IHSG mendekati level resistensi 7.300, namun potensi koreksi tetap ada, terutama mengingat hanya tersisa tiga hari perdagangan sebelum libur panjang Kenaikan Isa Almasih. Meskipun sentimen global membaik setelah JP Morgan menaikkan rating pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi overweight, kehati-hatian pelaku pasar tetap terlihat.

Penguatan pasar keuangan AS, Eropa, dan Asia menjadi kabar positif. Dow Jones Industrial Average melonjak 1,78%, S&P 500 naik 2,05%, dan Nasdaq Composite meningkat 2,47%, didorong oleh saham-saham teknologi seperti Tesla. Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik 1,06%, Topix (Jepang) menguat 0,88%, Kospi (Korea Selatan) naik 0,65%, Kosdaq (Korea Selatan) naik 0,53%, dan S&P/ASX 200 (Australia) naik 0,21%.

Meskipun pasar keuangan Indonesia libur Kamis dan Jumat, investor perlu mencermati risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang akan dirilis Kamis pagi. Risalah tersebut merupakan hasil rapat kebijakan suku bunga pada 8 Mei 2025, di mana The Fed mempertahankan suku bunga di level 4,25-4,50%.

Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam pengambilan keputusan investasi mengingat terbatasnya hari perdagangan menjelang libur panjang.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar