Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi tajam mendekati 1% pada perdagangan Kamis (12/12/2024), diakibatkan oleh pelemahan saham-saham perbankan besar. Penutupan IHSG di angka 7.394,23 mengakhiri tren penguatan tiga hari sebelumnya. Nilai transaksi mencapai Rp 12,12 triliun dengan frekuensi 1,22 juta transaksi dan volume 20,98 miliar lembar saham. Dari total saham yang diperdagangkan, 210 saham menguat, 347 saham melemah, dan 234 saham stagnan.

Related Post
Sektor keuangan dan kesehatan menjadi penekan utama IHSG, masing-masing terkoreksi 2,19% dan 1,62%. Sektor barang konsumsi non-siklikal, industri, properti, dan teknologi juga mengalami koreksi antara 0,6% hingga 0,9%. Sebaliknya, sektor utilitas (1,36%), barang konsumsi siklikal (0,55%), energi (0,46%), dan bahan baku (0,39%) masih mencatatkan penguatan.

Empat bank besar menjadi laggard utama, membayangi kinerja IHSG. Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menekan IHSG sebesar 17,37 poin, diikuti Bank Central Asia (BBCA) 16,35 poin, Bank Mandiri (BMRI) 15,64 poin, dan Bank Negara Indonesia (BNI) 6,97 poin.
Analis memperkirakan, koreksi ini terjadi karena aksi ambil untung (profit taking) pasca penguatan IHSG beberapa hari sebelumnya. Selain itu, rilis data inflasi AS yang sesuai ekspektasi pasar juga turut mempengaruhi. Inflasi AS bulan November tercatat tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm), sesuai proyeksi pasar. Inflasi inti juga sesuai prediksi, yaitu 3,3% (yoy) dan 0,3% (mtm). Kondisi ini meningkatkan ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga acuan The Fed pada 18 Desember mendatang, dengan probabilitas mencapai 98,6% menurut CME FedWatch.
Haluannews.id Research
[email protected]
(tsn/tsn)










Tinggalkan komentar