Haluannews Ekonomi – Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE), Julfi Hadi, mengungkapkan optimismenya terhadap potensi investasi masif di sektor panas bumi Indonesia. Dorongan pemerintah untuk percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 menjadi katalis utama. Target pengembangan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 75 Gigawatt dalam 15 tahun mendatang membuka peluang emas bagi geothermal untuk menarik investasi dalam jumlah besar.

Related Post
Julfi meyakini, dengan sumber daya alam yang melimpah, pengembangan panas bumi di Indonesia berpotensi setara dengan kesuksesan Tesla di sektor otomotif listrik. PGE pun berkomitmen membangun ekosistem geothermal yang kuat guna memikat investor asing dan domestik, termasuk melalui kolaborasi dengan Daya Anagata Nusantara (Danantara). Hal ini diungkapkan Julfi dalam wawancara eksklusif di program Squawk Box, Haluannews.id, Jumat (7/3/2025).

Potensi keuntungan yang besar dari pengembangan panas bumi di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Komitmen pemerintah dalam mendukung transisi energi dan target ambisius pengembangan EBT semakin memperkuat prospek bisnis geothermal. PGE, sebagai pemain utama di sektor ini, berperan penting dalam memaksimalkan potensi tersebut dan menarik investasi skala besar. Keberhasilan ini akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan percepatan pencapaian target NZE 2060. Wawancara lengkapnya dapat disaksikan kembali di tayangan Squawk Box, Haluannews.id.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar