Haluannews Ekonomi – Jakarta – Perekonomian Indonesia menunjukkan resiliensi yang mengagumkan di tengah ketidakpastian global. Chief Economist BNI, Leo Putera Rinaldy, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama 2025 mencapai 5%, jauh melampaui rata-rata negara anggota G20 yang hanya berkisar 2-3%. Capaian ini menjadi bukti ketahanan ekonomi RI di tengah gempuran isu resesi global.

Related Post
Inflasi yang terkendali di kisaran target Bank Indonesia, yaitu 2,5% plus minus 1%, serta surplus neraca dagang yang mencapai USD 29 miliar hingga Agustus 2025, semakin memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Data-data ini mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih sangat solid dan mampu menopang pertumbuhan berkelanjutan.

Namun, Leo Putera Rinaldy menekankan pentingnya pemerataan distribusi "kue" ekonomi. Menurutnya, pemerintah perlu memastikan bahwa stimulus dan pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk sektor-sektor yang masih mengalami perlambatan. Hal ini krusial untuk menjaga stabilitas sosial dan mencegah kesenjangan ekonomi yang semakin lebar.
Selain itu, segmen kelas menengah juga menjadi perhatian khusus. Leo menyarankan agar pemerintah memberikan stimulus yang tepat sasaran untuk memperkuat daya beli dan mendorong konsumsi di kalangan kelas menengah. Kelas menengah yang kuat akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang inklusif dan berpihak pada seluruh lapisan masyarakat. Dengan pemerataan ekonomi yang baik, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, serta meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar