Deflasi Dua Bulan Berturut-turut: Mitos atau Fakta Anjloknya Daya Beli?

Deflasi Dua Bulan Berturut-turut: Mitos atau Fakta Anjloknya Daya Beli?

Haluannews Ekonomi – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi sebesar 0,48% secara bulanan (mtm) dan 0,09% secara tahunan (yoy) di bulan Februari 2025. Sebelumnya, Januari juga mencatatkan deflasi 0,76%. Fenomena deflasi dua bulan beruntun ini memicu pertanyaan: apakah daya beli masyarakat benar-benar anjlok? Bank Indonesia (BI) memberikan jawaban yang mengejutkan.

COLLABMEDIANET

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, menegaskan bahwa deflasi tersebut bukan disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat. Ia menjelaskan bahwa inflasi inti tetap terjaga di angka 2,5% secara tahunan. "Bulan Februari ini inflasi inti masih berada di kisaran 2,5 persen. Angka ini menunjukkan kondisi yang rendah dan stabil," ujar Juli dalam Taklimat Media Bank Indonesia, Kamis (6/3/2025).

Deflasi Dua Bulan Berturut-turut: Mitos atau Fakta Anjloknya Daya Beli?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Lebih lanjut, Juli menambahkan bahwa konsumsi rumah tangga masih tumbuh positif. Data BPS menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih berada di kisaran 5%. "Pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih berada di angka aman," tegasnya. Dengan demikian, BI menyanggah adanya indikasi pelemahan daya beli yang signifikan sebagai penyebab deflasi. Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi pelaku pasar dan investor yang selama ini mengkhawatirkan dampak deflasi terhadap perekonomian nasional. BI tampaknya optimistis bahwa kondisi ekonomi domestik masih terjaga dengan baik meskipun terjadi deflasi.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar