Haluannews Ekonomi – Bayangkan, cuan triliunan rupiah mengalir deras dari ekspor produk sawit Indonesia selama kuartal I-2025. Data Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara dari Bea Keluar (BK) produk sawit mencapai angka fantastis: Rp 7,89 triliun! Lonjakannya pun spektakuler, mencapai 1.145,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Setoran terbesar berasal dari turunan CPO, yakni Rp 6,493 triliun, atau meningkat 4.264,8%. Keberhasilan ini tak lepas dari peran para raja sawit Indonesia yang menguasai pasar global. Siapa sajakah mereka?

Related Post
Berikut lima nama besar yang mendominasi industri CPO Indonesia, dengan kekayaan yang mencapai triliunan rupiah:

Martua Sitorus: Peringkat 14 orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun lalu, dengan kekayaan bersih US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 45,42 triliun. Kisah suksesnya sungguh inspiratif. Mulai dari berjualan udang dan menjadi loper koran di Pematang Siantar, ia kini memimpin Wilmar, perusahaan raksasa yang memproduksi berbagai produk minyak goreng ternama, seperti Sania dan Fortune. Kerja keras dan kolaborasi dengan Kuok Khoon Hong membawanya ke puncak kesuksesan.
Anthoni Salim: Berada di posisi ke-5 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2025, dengan kekayaan US$ 12,8 miliar atau sekitar Rp 215,31 triliun. Selain Indomie, kerajaan bisnisnya juga merambah industri kelapa sawit melalui Indofood Agri Resources Ltd dan beberapa perusahaan lain di bawah Grup Salim, seperti LSIP dan SIMP. Akuisisi perusahaan kelapa sawit terus dilakukan, memperluas dominasinya di sektor ini.
Sukanto Tanoto: Peringkat 19 orang terkaya Indonesia tahun 2024, dengan kekayaan US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 57,19 triliun. Perjalanan bisnisnya dimulai dari pemasok suku cadang dan jasa konstruksi untuk industri minyak pada tahun 1967. Kini, ia memimpin Royal Golden Eagle International (RGEI), konglomerasi besar yang mencakup industri kertas dan pulp, serta perkebunan kelapa sawit melalui Asian Agri dan Apical.
Ciliandra Fangiono: CEO First Resources Ltd, perusahaan yang tercatat di bursa efek Singapura dan menguasai ratusan ribu hektare lahan sawit di Indonesia. Pada usia 45 tahun, ia masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2024 di posisi 24, dengan kekayaan US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 40,37 triliun.
Peter Sondakh: Kepala Rajawali Corpora, perusahaan investasi yang portofolionya beragam, termasuk perkebunan kelapa sawit melalui PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Berdasarkan data Real Time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 35,32 triliun.
Kelima pengusaha ini hanyalah sebagian kecil dari para taipan sawit Indonesia. Dominasi mereka di pasar global membuktikan potensi besar industri kelapa sawit Tanah Air.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar