Haluannews Ekonomi – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bersiap menggelontorkan dana besar ke sektor energi terbarukan. CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengumumkan rencana kerja sama pengembangan energi panas bumi berkapasitas 3 GW dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Kolaborasi ini difokuskan pada proyek-proyek prioritas yang siap dieksekusi, ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dalam waktu dekat.

Related Post
Langkah ini, menurut Rosan, merupakan bagian penting dari percepatan transisi energi menuju sumber daya bersih dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang menargetkan peningkatan signifikan bauran energi terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. "Kolaborasi ini diharapkan menjadi katalis percepatan hilirisasi energi dan pendorong pertumbuhan ekonomi hijau nasional," tegas Rosan melalui media sosialnya, Selasa (24/6/2025).

Sebelumnya, PGEO telah membuka peluang kerja sama dengan Danantara untuk pengembangan pembangkit geothermal hingga mencapai target kapasitas 1,8 Gigawatt pada 2033. Investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$ 6 hingga US$ 7 miliar. PGEO sendiri saat ini merupakan pemimpin pasar energi panas bumi di Indonesia, dengan kapasitas terpasang sekitar 1.877 MW (termasuk joint venture). Prospek PGEO semakin cerah seiring dengan potensi besar memenangkan lelang Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) dan Perjanjian Pengusahaan Pertambangan Khusus (PSPE).
Target ambisius RUPTL 2025-2034 untuk mencapai bauran EBT sebesar 76% menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan capaian akhir tahun lalu yang masih sekitar 14%. Investasi masif Danantara di PGEO ini menunjukkan optimisme terhadap prospek cerah sektor panas bumi di Indonesia dan kontribusinya terhadap target energi hijau nasional. Potensi keuntungan yang besar di sektor ini, yang sering disebut sebagai "tambang emas hijau", menjadi magnet bagi investor seperti Danantara.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar