Haluannews Ekonomi – Mayoritas bursa Asia Pasifik dibuka dengan tren negatif pada perdagangan Senin (9/12/2024). Kejatuhan ini terjadi menjelang rilis data inflasi China dan data final pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal III-2024. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di pasar.

Related Post
Hingga pukul 08:30 WIB, hanya indeks Nikkei 225 Jepang yang menunjukkan penguatan tipis, naik 0,11% ke angka 39.135,22. Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,61%, Shanghai Composite China turun 0,04%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,2%, ASX 200 Australia terpangkas 0,22%, dan KOSPI Korea Selatan ambles cukup dalam, mencapai 1,47%.

China akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK). Konsensus pasar memprediksi inflasi tahunan sebesar 0,5% (yoy). Jika prediksi ini terbukti benar, hal ini berpotensi memberikan sentimen positif, terutama bagi Indonesia. Pulihnya ekonomi China akan berdampak positif bagi Indonesia mengingat China merupakan mitra dagang utama.
Dari Jepang, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 melampaui ekspektasi awal. PDB Jepang tumbuh 1,2% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan awal 0,9%. Data ini memperkuat pandangan Bank of Japan (BoJ) bahwa ekonomi Jepang terus tumbuh moderat. Meskipun demikian, penurunan ekspor bersih dan belanja modal menjadi catatan penting. Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, akan mencermati data ekonomi Jepang, termasuk survei Tankan (13 Desember), sebelum menentukan kebijakan moneter pada 19 Desember. Spekulasi kenaikan suku bunga pun bermunculan.
Sementara itu, situasi politik Korea Selatan yang belum stabil pasca Presiden Yoon Suk Yeol lolos dari pemakzulan, namun diprediksi akan mengundurkan diri, turut menekan pasar saham Negeri Ginseng.
Haluannews.id Research
(chd/chd)










Tinggalkan komentar