Haluannews Ekonomi – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN tengah bersiap untuk memisahkan unit usaha syariahnya (UUS) menjadi entitas tersendiri. Target penyelesaian proses spin-off ini dijadwalkan pada akhir tahun 2025. Langkah strategis ini diambil untuk menjawab meningkatnya permintaan layanan perbankan dan keuangan syariah, khususnya produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah. Lebih jauh lagi, BTN juga mengincar peluang besar di sektor mortgage insurance dengan menawarkan premi yang lebih kompetitif bagi para nasabahnya.

Related Post
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, dalam wawancara di program Power Lunch Haluannews.id (Selasa, 09/09/2025), memaparkan strategi transformasi bisnis BTN yang ambisius ini. Ia menjelaskan bahwa pembentukan bank syariah independen merupakan bagian penting dari rencana jangka panjang perusahaan untuk mengoptimalkan potensi pasar syariah yang terus berkembang pesat. Dengan adanya entitas baru ini, BTN berharap dapat lebih fokus dan efisien dalam melayani segmen nasabah yang menginginkan produk dan layanan berbasis syariah.

Kehadiran bank syariah BTN yang menawarkan KPR syariah dengan premi asuransi yang lebih terjangkau diharapkan dapat mendongkrak daya saing perusahaan di pasar yang kompetitif. Strategi ini dinilai sebagai langkah tepat mengingat tren positif pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Potensi keuntungan yang signifikan dari segmen pasar ini menjadi daya tarik utama bagi BTN untuk melakukan investasi besar dalam pengembangan unit usaha syariahnya. Analis pasar pun menantikan dampak positif dari strategi ini terhadap kinerja saham BBTN di masa mendatang. Apakah langkah ini akan mendorong lonjakan harga saham BTN? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar