Haluannews Ekonomi – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bersiap menjadi pemain utama di sektor bank emas alias bullion service tahun depan. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan pihaknya tengah mengurus perizinan untuk menjalankan bisnis ini. Hal ini disampaikan Hery saat ditemui di Gedung Smesco, Selasa (10/12/2024). "Insya Allah, siap," tegasnya, menanggapi pertanyaan mengenai rencana BSI menjadi bullion bank di tahun mendatang.

Related Post
Hery menambahkan, secara alami, bank syariah memiliki keunggulan dalam menjalankan bisnis emas. Hal senada diungkapkan Direktur Penjualan dan Distribusi BSI, Anton Sukarna. Ia melihat potensi besar bisnis emas di Indonesia, terutama melihat tren positif layanan cicilan emas di BSI yang mengalami peningkatan signifikan tahun ini. "Kenaikannya luar biasa tinggi," ujar Anton. Ia menjelaskan, tingginya minat masyarakat terhadap cicilan emas menunjukkan potensi investasi yang mudah dipahami dan dijangkau.

Anton juga memaparkan, pasar emas BSI sangat luas, menjangkau berbagai segmen masyarakat, dari kelas menengah bawah hingga pengusaha, dengan kemampuan mencicil mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta per bulan. Potensi bullion bank di Indonesia dinilai sangat menarik, mengingat dukungan pemerintah dan tingginya minat masyarakat terhadap emas sebagai investasi tradisional. "Model bisnisnya sederhana, peminatnya banyak, dan emas sudah lama dikenal masyarakat sebagai investasi," jelas Anton.
Meskipun demikian, Anton menekankan pentingnya literasi keuangan untuk mengoptimalkan animo masyarakat terhadap bisnis emas ini. Sebagai informasi, bank umum yang ingin menjalankan usaha bullion membutuhkan modal inti minimal Rp 14 triliun. Bank umum dengan modal inti mencukupi juga diperbolehkan menjalankan usaha bullion melalui Unit Usaha Syariah (UUS). Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan agar Pegadaian, BRI, dan BSI menjadi pengelola bullion bank.










Tinggalkan komentar