Haluannews Ekonomi – Kasus korupsi yang menjerat mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, tak membuat kinerja bank tersebut goyah. Komisaris Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), Taswin Zakaria, memastikan operasional BJB tetap berjalan normal. Pernyataan ini disampaikan Taswin saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/3/2025). Ia menegaskan layanan kepada masyarakat tetap lancar dan belum ada reaksi berarti dari nasabah.

Related Post
Likuiditas dan aktivitas simpan pinjam BJB juga diklaim tetap normal. Taswin optimistis kasus korupsi ini tak akan berdampak signifikan pada fundamental bank. Menurutnya, besarnya modal dan sistem manajemen risiko BJB yang baik menjadi penyangga. Hal ini, katanya, sudah dipahami oleh nasabah dan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut atas pengunduran diri Yuddy Renaldi, Direktur Konsumer dan Ritel BJB, Yusuf Saadudin, ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama. Pengganti definitif akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BJB pada 16 April mendatang. "Belum [ada dirut baru], sementara Pak Yusuf Saadudin sebagai Plt. hingga RUPS," jelas Taswin.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi penempatan dana iklan BJB yang merugikan negara hingga Rp 222 miliar. Dua tersangka berasal dari internal BJB, yakni Yuddy Renaldi dan Widi Hartoto (Pimpinan Divisi Corporate Secretary), sementara tiga lainnya dari pihak swasta.
Kasus ini menjadi sorotan, namun pernyataan optimisme dari petinggi BJB menunjukkan upaya untuk meyakinkan publik bahwa kesehatan keuangan bank tetap terjaga. Ke depannya, bagaimana kinerja BJB pasca-kasus korupsi ini akan menjadi perhatian pasar dan publik.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar