Haluannews Ekonomi – Amar Bank memasang target ambisius di tahun 2025. Setelah menorehkan kinerja positif di tahun 2024, emiten berkode saham AMRB ini mengincar pertumbuhan penyaluran pembiayaan dua digit. Strategi kunci yang diusung adalah ekspansi ke segmen komersial korporasi, sebuah langkah strategis yang diyakini akan mendongkrak pertumbuhan bisnis.
Related Post
Senior Vice President Finance Amar Bank, David Wirawan, mengungkapkan hal tersebut dalam Media Briefing: Digital Economy and Banking Outlook 2025, Kamis (20/3/2024). Menurutnya, penetrasi ke segmen korporasi akan membuka peluang besar untuk menjangkau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara lebih efektif. "Dengan melayani korporasi, kita bisa menangkap lebih banyak UMKM, baik supplier, distributor, atau rantai pasoknya," jelas David.
Keberhasilan Amar Bank di tahun 2024 menjadi modal utama dalam mengejar target tersebut. Penyaluran pembiayaan melalui produk Tunaiku mencapai Rp 3 triliun, meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Aplikasi digital Amar Bank juga mencatatkan pertumbuhan pesat, dengan jumlah pengguna mencapai 1 juta pada Februari 2024.
Laporan keuangan September 2024 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Amar Bank membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp 152,26 miliar, naik 20,4% secara tahunan (yoy). Margin bunga bersih (NIM) juga meningkat signifikan, naik 499 basis poin (bps) menjadi 2,77%. Pendapatan bunga bersih tercatat naik 30,4% yoy menjadi Rp 839,53 miliar. Dari sisi kredit, Amar Bank menyalurkan Rp 2,85 triliun, naik 14,9%, dan mendorong aset menjadi Rp 4,66 triliun atau naik 4,9% yoy. Meskipun rasio non-performing loan (NPL) gross naik dari 6,99% menjadi 7,76%, rasio NPL net justru turun dari 1,56% menjadi 0,92%.
Strategi agresif Amar Bank ini menunjukkan optimisme perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor perbankan digital. Pertumbuhan yang signifikan di tahun 2024 menjadi bukti kapabilitas Amar Bank dalam beradaptasi dan berinovasi di tengah persaingan yang ketat.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar