Haluannews Ekonomi – PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 467,10 miliar di tahun 2024. Angka ini menunjukan peningkatan 5,07% secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 444,55 miliar. Kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan di beberapa sektor.
Related Post
Pendapatan bunga Allo Bank tercatat naik 11,88% yoy menjadi Rp 1,48 triliun. Meskipun beban bunga juga meningkat sebesar 26,43% yoy menjadi Rp 369,42 miliar, peningkatan pendapatan bunga mampu mengimbanginya. Lebih impresif lagi, pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi melonjak drastis hingga 195,05% yoy, mencapai Rp 19,46 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan keberhasilan Allo Bank dalam diversifikasi pendapatan.
Meskipun net interest margin (NIM) mengalami penurunan tipis dari 9,01% menjadi 8,88%, kinerja Allo Bank tetap solid. Total kredit yang disalurkan hanya naik 1,25% yoy menjadi Rp 7,47 triliun, namun kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross di angka 0,81% dan NPL net di 0,08%. Hal ini menunjukkan manajemen risiko kredit yang efektif.
Dari sisi penghimpunan dana, Allo Bank menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Dana pihak ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar Rp 6,09 triliun, meningkat 24,42% yoy. Meskipun loan to deposit ratio (LDR) masih tinggi di angka 122,69%, angka ini menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 150,77%. Total aset Allo Bank juga meningkat 9,67% yoy menjadi Rp 14 triliun.
Secara keseluruhan, kinerja Allo Bank di tahun 2024 menunjukkan tren positif, ditandai dengan peningkatan laba bersih dan pertumbuhan aset yang signifikan. Strategi diversifikasi pendapatan dan manajemen risiko kredit yang efektif menjadi kunci keberhasilan bank digital ini.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar