Haluannews Ekonomi – Emas, aset investasi andalan di tengah badai ekonomi, tetap menjadi primadona. Kemudahan akses lewat platform digital semakin meningkatkan popularitasnya. Namun, di balik kilauannya, investasi emas menyimpan risiko yang tak boleh dianggap remeh. Diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci utama. Haluannews.id merangkum tujuh jebakan investasi emas yang wajib diwaspadai:
Related Post
Tanpa Pendapatan Pasif: Berbeda dengan deposito, obligasi, atau saham yang menghasilkan bunga, kupon, atau dividen, emas tak memberikan pendapatan pasif. Keuntungannya hanya berasal dari capital gain atau selisih harga jual dan beli.
Bukan Investasi Jangka Pendek: Jual beli emas dalam waktu singkat berisiko merugi karena selisih harga beli dan buyback yang signifikan, terutama untuk emas Antam. Emas lebih cocok sebagai investasi jangka panjang.
Lambat Saat Ekonomi Stabil: Saat ekonomi global stabil, investor cenderung beralih ke aset berisiko tinggi seperti saham. Hal ini dapat menyebabkan harga emas melambat dan berdampak pada harga buyback.
Risiko Kehilangan Fisik: Investasi emas batangan menyimpan risiko kehilangan akibat pencurian. Menyewa safe deposit box menjadi solusi, namun tetap ada biaya tambahan.
Ancaman Penipuan: Waspadai penipuan emas palsu dan investasi bodong. Pilih penjual terpercaya dan hindari iming-iming keuntungan yang tidak realistis.
Fluktuasi Nilai Tukar: Harga emas dalam rupiah sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pelemahan rupiah akan menaikkan harga emas, dan sebaliknya.
Spekulasi Harga: Meskipun cenderung stabil, emas juga rentan terhadap spekulasi yang dapat menyebabkan fluktuasi harga cepat dan merugikan investor.
Kesimpulannya, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik, namun memahami risikonya sangat krusial. Jangan sampai kilau emas membutakan mata Anda terhadap potensi kerugian.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar