Haluannews Ekonomi – Bank Indonesia (BI) melaporkan lonjakan signifikan transaksi digital di Indonesia pada Januari 2025, mencapai 3,5 miliar transaksi atau tumbuh 35,3% (yoy). Kenaikan ini tak hanya menggembirakan, tetapi juga berdampak positif pada produktivitas nasional.

Related Post
Dicky Kartikoyono, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, mengungkapkan dalam Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025), bahwa efisiensi transaksi digital telah meningkatkan produktivitas sebesar 10% di bulan Januari 2025. BI optimistis tren positif ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.

Pertumbuhan transaksi digital ini ditopang oleh berbagai sektor. Transaksi melalui aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh 29,7% (yoy) dan 19,8% (yoy). QRIS juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, mencapai 170,1% (yoy) berkat peningkatan pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, BI-FAST mencatat volume transaksi ritel mencapai 338,5 juta transaksi atau naik 41,5% (yoy) dengan nilai Rp870,9 triliun. Sementara itu, transaksi nilai besar melalui BI-RTGS mengalami penurunan 9,0% (yoy) menjadi 799,3 ribu transaksi senilai Rp15.880 triliun.
Meskipun optimis, BI tetap menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan pesat ini dengan keamanan dan perlindungan konsumen. BI berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pembayaran digital agar lebih aman dan terpercaya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar