Haluannews Ekonomi – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel sukses mencetak laba bersih fantastis sebesar Rp 6,38 triliun sepanjang tahun 2024. Capaian ini terungkap dalam laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada 31 Desember 2024, yang juga menunjukkan pendapatan Rp 26,97 triliun dan laba kotor Rp 8,45 triliun. Kinerja gemilang ini didorong oleh penjualan bijih nikel mencapai 23,75 juta wet metric ton (wmt) ke perusahaan afiliasi yang bergerak di bidang pengolahan dan pemurnian.

Related Post
Di lini pengolahan dan pemurnian, Harita Nickel membukukan penjualan feronikel (FeNi) 126.344 ton, MHP 63.431 ton, dan nikel sulfat (NiSo4) 38.622 ton. Meskipun mengakui tantangan industri yang masih ada, Harita Nickel berkomitmen memperkuat efisiensi, menyelesaikan proyek konstruksi, dan meningkatkan standar operasional ke level internasional.

Suparsin D. Liwan, Direktur Keuangan Harita Nickel, menekankan fokus perusahaan pada kesehatan keuangan dan efisiensi operasional. "Kami akan terus meningkatkan standar operasi sehingga kondisi keuangan perseroan tetap terjaga," tegas Suparsin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Salah satu upaya peningkatan standar internasional adalah penyelesaian audit Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Rampungnya pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (refinery) kedua PT Obi Nickel Cobalt (ONC) pada Agustus 2024, meningkatkan kapasitas pemurnian nikel menjadi 120.000 ton kandungan nikel dalam MHP per tahun. Kapasitas feronikel (FeNi) juga mencapai 120.000 ton kandungan nikel per tahun berkat selesainya smelter RKEF kedua pada 2023 oleh PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF).
Menyikapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi dan persaingan ketat, Harita Nickel menerapkan strategi peningkatan efisiensi. Konstruksi pabrik kapur tohor (quicklime) sebagai bahan pendukung proses hidrometalurgi HPAL, diproyeksikan menekan biaya produksi. Pengetatan biaya operasional di seluruh unit bisnis juga dilakukan untuk mempertahankan daya saing.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar