Haluannews Ekonomi – Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) nasional hingga April 2025 mencapai angka fantastis: Rp 742 triliun! Ini menunjukkan peningkatan sebesar 8,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, demikian ungkap Direktur Bisnis PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Heliantopo. Kabar baik bagi sektor properti, bukan? Namun, di balik angka positif ini, tersimpan peluang bisnis yang lebih menarik lagi.
Related Post
Heliantopo tetap optimistis sektor pembiayaan perumahan akan terus tumbuh hingga akhir tahun, meskipun tantangan ekonomi global masih membayangi. Konflik geopolitik dan kebijakan tarif Amerika Serikat menjadi faktor eksternal yang perlu diwaspadai. Namun, ia melihat adanya dukungan pemerintah yang signifikan, berupa peningkatan kuota KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 222 ribu unit menjadi 350 ribu unit. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan KPR lebih lanjut.
Namun, sorotan Heliantopo tak hanya tertuju pada KPR. Ia melihat potensi besar dalam sektor hunian sewa, sebuah tren yang semakin diminati, khususnya oleh generasi muda. "Tren masyarakat, terutama generasi muda, yang lebih memilih menyewa daripada membeli rumah, membuka peluang besar bagi pendanaan sektor ini," ujarnya. Hal ini mengindikasikan pergeseran paradigma dalam kepemilikan properti, yang membuka peluang investasi baru di sektor penyewaan. SMF pun siap menangkap peluang ini dengan menyediakan pendanaan bagi sektor hunian sewa. Lebih lanjut, Heliantopo memaparkan pandangannya dalam wawancara di program Power Lunch Haluannews.id, Kamis (26/06/2025).
Pertumbuhan KPR yang positif menjadi bukti daya tahan sektor properti. Namun, tren sewa yang meningkat menunjukkan adanya potensi pasar baru yang menjanjikan. Bagi investor dan pelaku bisnis di sektor properti, ini adalah sinyal untuk mulai melirik peluang investasi di sektor hunian sewa yang diprediksi akan semakin berkembang di masa mendatang.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar