Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan prestasi gemilang pada perdagangan sesi pertama Selasa (18/2/2025). IHSG melesat 0,65% ke angka 6.875,62, mendekati level psikologis 6.900. Total transaksi mencapai Rp 6,96 triliun dengan volume 14,77 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 758 ribu kali. Dominasi hijau terlihat jelas dengan 375 saham menguat, sementara 186 saham melemah dan 222 saham stagnan. Sektor non primer, energi, industri, dan keuangan menjadi penggerak utama penguatan ini, sementara sektor properti, teknologi, dan transportasi sedikit tertinggal. BBRI menjadi kontributor terbesar dengan peningkatan indeks poin sebesar 16,90, disusul AMMN dan BBNI.

Related Post
Sentimen positif domestik menjadi pendorong utama reli IHSG. Neraca perdagangan Indonesia yang surplus US$ 3,45 miliar pada Januari 2025, menandai surplus selama 57 bulan berturut-turut, menjadi katalis utama. Penurunan impor sebesar US$ 18 miliar berbanding ekspor US$ 21,45 miliar menjadi kunci surplus ini. Kebijakan terbaru Presiden Prabowo terkait update aturan devisa hasil ekspor (DHE), yang memungkinkan pemanfaatannya untuk operasional dengan syarat tertentu mulai 1 Maret 2025, juga memberikan suntikan optimisme. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025.

Pasar juga menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Februari 2025, serta rilis Neraca Pembayaran dan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Kamis. Ekspektasi pasar terbagi antara kemungkinan BI memangkas suku bunga kembali atau mempertahankan suku bunga setelah pemangkasan 25 bps menjadi 5,75% pada Januari lalu.
Pergerakan IHSG yang mendekati level 6.900 menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja ekonomi domestik yang cukup kuat. Namun, investor tetap perlu mencermati perkembangan data ekonomi domestik dan global untuk mengantisipasi potensi volatilitas pasar.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar