Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (17/2/2025) dengan performa impresif. Dalam 10 menit pertama, IHSG langsung melesat 0,75% ke level 6.882,28. Pukul 09.13 WIB, nilai transaksi mencapai Rp 1,48 triliun, melibatkan 1,45 miliar saham dalam 160 ribu kali transaksi. Dominasi hijau terlihat jelas dengan 292 saham menguat, sementara 111 saham melemah dan 205 saham stagnan. Sektor energi, industri, dan properti menjadi penggerak utama, kecuali sektor teknologi dan transportasi yang tertinggal.

Related Post
Sentimen domestik masih menjadi penentu utama pergerakan IHSG. Rilis neraca perdagangan dan sejumlah kebijakan Presiden Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pembaruan aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE), menjadi sorotan. Para pelaku pasar juga menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 19 Februari 2025, rilis Neraca Pembayaran, dan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve (The Fed).

Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$ 3,45 miliar di Januari 2025, melanjutkan tren positif selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Penurunan impor sebesar US$ 18 miliar dan ekspor mencapai US$ 21,45 miliar menjadi faktor kunci surplus ini. Kebijakan baru DHE yang memungkinkan pemanfaatan devisa untuk operasional dengan syarat tertentu, mulai berlaku 1 Maret 2025, juga memberikan sentimen positif. Aturan ini meningkatkan kewajiban DHE menjadi 100% dalam jangka waktu 12 bulan sejak penempatan di rekening khusus.
Rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung pada 18-19 Februari 2025 juga menjadi perhatian. Ada prediksi BI akan kembali memangkas suku bunga, sementara sebagian lain memperkirakan suku bunga akan dipertahankan. Sebagai informasi, BI secara mengejutkan memangkas suku bunga 25 bps menjadi 5,75% pada Januari 2025.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar