Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali bulan Mei dengan performa impresif, dibuka naik 0,47% ke level 6.798,76. Penguatan ini diikuti oleh aktivitas perdagangan yang cukup ramai, dengan nilai transaksi pagi hari mencapai Rp 760,44 miliar yang melibatkan 681,3 juta saham dalam 46.329 kali transaksi. Dari 236 saham yang menguat, 130 saham melemah, sementara 224 saham lainnya stagnan.
Related Post
Kenaikan ini melanjutkan tren positif IHSG sepanjang April 2025, yang mencatatkan pertumbuhan 3,93% dan ditutup di level 6.766,8 pada Rabu (30/4/2025). Namun, sejarah menunjukkan IHSG cenderung melemah di bulan Mei, kecuali pada tahun 2015 dan 2020. Pertanyaan besarnya adalah: akankah tren positif ini berlanjut, atau justru akan terhenti seiring dengan munculnya sentimen negatif global?
Potensi koreksi IHSG di bulan Mei ini muncul di tengah laporan ekonomi AS yang kurang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi AS mengalami kontraksi 0,3% pada kuartal pertama 2025, sebuah angka yang lebih rendah dari ekspektasi para ekonom. Lonjakan impor, dampak perang dagang, perlambatan belanja konsumen, dan penurunan pengeluaran pemerintah menjadi faktor utama penyebab kontraksi ini. Laporan ini menimbulkan dilema bagi The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga selanjutnya.
Data ekonomi AS yang kontradiktif ini menjadi sentimen yang perlu diwaspadai oleh investor. Meskipun IHSG menunjukkan momentum positif, potensi penurunan suku bunga oleh The Fed sebagai respons terhadap kontraksi ekonomi bisa berdampak positif, namun inflasi yang tinggi bisa menjadi penghambat. Situasi ini menciptakan ketidakpastian yang perlu dipertimbangkan oleh para pelaku pasar saham dalam menentukan strategi investasi mereka di bulan Mei ini. Apakah pesta saham akan terus berlanjut atau justru akan berakhir? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar