Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini di zona hijau, setelah kemarin ambles lebih dari 1%. Pada pukul 09.03 WIB, IHSG tercatat menguat 0,19% ke level 6.807,44, dengan total transaksi mencapai Rp 556 miliar yang melibatkan 781 juta saham dan ditransaksikan hingga 46 ribu kali. Dari 523 saham yang tercatat, 201 saham berada di zona hijau, 116 saham di zona merah, dan sisanya stagnan. Secara sektoral, hampir seluruh sektor menguat, kecuali keuangan, primer, transportasi, dan kesehatan. Sektor teknologi dan barang baku memimpin penguatan.

Related Post
Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen penting, baik domestik maupun global. Di kancah internasional, pelaku pasar mencermati prospek suku bunga acuan The Fed, dampak keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan, data suku bunga acuan Bank Sentral China (PBoC), dan klaim pengangguran terbaru AS. Sementara itu, di dalam negeri, perhatian tertuju pada data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV-2024 dan tahun penuh 2024 yang akan dirilis BI hari ini. Data NPI dan transaksi berjalan sangat krusial untuk mengukur ketahanan ekonomi eksternal Indonesia.

Risalah FOMC bulan Januari lalu menimbulkan kekhawatiran. The Fed menekankan perlunya penurunan inflasi yang lebih tajam sebelum memangkas suku bunga lebih lanjut. Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap dampak potensial kebijakan tarif dan perubahan regulasi. Meskipun ada optimisme terhadap prospek ekonomi AS, variasi data ekonomi AS terbaru, seperti kenaikan harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan, tetap menjadi perhatian.
PBoC diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuannya hari ini, dengan suku bunga kredit tenor satu tahun diperkirakan tetap di level 3,1% dan tenor lima tahun di 3,6%.
Keputusan BI untuk mempertahankan BI rate di level 5,75% tampaknya masih mempengaruhi pasar. Namun, BI menilai sektor perbankan tetap solid dengan likuiditas memadai dan penyaluran kredit yang ekspansif, tumbuh 10,27% pada Januari 2025. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh kinerja penjualan korporasi yang positif, meskipun konsumsi rumah tangga masih terbatas.
Data NPI dan transaksi berjalan kuartal IV-2024 dan tahun penuh 2024 akan menjadi sorotan utama hari ini. Data ini akan mencerminkan daya tarik Indonesia bagi investor asing, kinerja ekspor-impor, dan aliran modal. BI memproyeksikan transaksi berjalan 2024 tetap sehat, dengan defisit diperkirakan di kisaran 0,1-0,9% dari PDB.
Program pemerintah untuk membangun 3 juta rumah baru per tahun juga menjadi sentimen positif, diproyeksikan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 2,5%. Program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan kerja sama internasional, termasuk dengan Qatar yang berkomitmen untuk mendanai pembangunan rumah.
Pelantikan 481 kepala daerah terpilih Pilkada 2024 hari ini juga diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja. Namun, rencana aksi demonstrasi "Indonesia Gelap" oleh mahasiswa di Istana Negara, yang memprotes pemangkasan anggaran, berpotensi menjadi sentimen negatif.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar