Haluannews Ekonomi – Gejolak IHSG yang akhir-akhir ini cukup signifikan, membuat banyak pihak was-was. Namun, PT Asabri (Persero) menyatakan tetap tenang dan telah menyiapkan strategi investasi yang matang. Meskipun IHSG ditutup menguat tipis 0,13% pada Jumat (11/4/2025) di angka Rp6.262,23 setelah sempat ambles 1% di awal perdagangan, tren penurunan masih terlihat jelas. Secara historis, IHSG telah merosot 4,12% secara mingguan, 19,12% dalam enam bulan terakhir, dan 14,55% dalam setahun terakhir.

Related Post
Sekretaris Korporasi Asabri, Okki Jatnika, menjelaskan bahwa Asabri selalu mengutamakan prinsip liabilities driven investment. Strategi ini memastikan profil investasi selaras dengan kewajiban bulanan perusahaan kepada para pesertanya. "Prinsip utama kami adalah memastikan klaim selalu terpenuhi. Oleh karena itu, kami menjaga profil investasi yang menghasilkan pendapatan berkelanjutan dan cashflow yang kuat," ujar Okki kepada Haluannews.id pada Kamis (10/4/2025).

Asabri mengakui risiko investasi saham yang tinggi karena fluktuasi harga. Oleh karena itu, pemilihan saham difokuskan pada emiten yang konsisten membagikan dividen. "Dengan demikian, porsi investasi pada instrumen berisiko tinggi tidak akan terlalu besar dari total portofolio investasi yang diizinkan," tambah Okki. Lebih lanjut, Asabri memastikan alokasi aset investasi sepenuhnya sesuai dengan tata kelola investasi yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan, RKAP, dan Rencana Investasi Tahunan.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa fluktuasi pasar modal berdampak signifikan pada hasil investasi perusahaan asuransi. Sebagai gambaran, hasil investasi industri asuransi umum tumbuh 19,8% year on year (yoy) menjadi Rp7,43 triliun, sementara hasil investasi industri asuransi jiwa justru turun 24,8% yoy menjadi Rp23,91 triliun. "Penurunan hasil investasi perusahaan asuransi dipengaruhi oleh kondisi pasar yang berfluktuasi," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dalam Konferensi Pers RDK OJK, Jumat (11/4/2025). OJK juga menekankan pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam pengambilan keputusan investasi.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar