Haluannews Ekonomi – Anomali terjadi di pasar saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol hingga 6%, menyentuh level 6.076, berbanding terbalik dengan penguatan pasar global. Hal ini, menurut Susi Setiawati, analis ekuitas Haluannews.id, disebabkan oleh sentimen negatif terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Related Post
Investor asing ramai-ramai meninggalkan pasar domestik, mengakibatkan tekanan besar pada IHSG. Para pelaku pasar, menurut Susi, mengawasi ketat kebijakan fiskal jangka pendek pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) yang berada di kisaran Rp 16.400-an juga menjadi sorotan. Faktor ini, kata Susi, sangat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed dan BI Rate. Ketidakpastian arah kebijakan moneter global dan domestik semakin memperparah situasi.
Lebih lanjut, Susi dalam wawancara di program Power Lunch Haluannews.id (Selasa, 18/03/2025) bersama Anneke Wijaya, menjelaskan bahwa perlu adanya langkah konkret dari pemerintah untuk membalikkan tren negatif ini. Stabilitas ekonomi makro dan kepastian kebijakan menjadi kunci untuk menarik kembali minat investor asing dan menstabilkan IHSG serta nilai tukar Rupiah.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar