Haluannews Ekonomi – Penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (14/3) meninggalkan catatan pahit bagi investor. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles cukup dalam, mengalami penurunan signifikan sebesar 1,98% dan parkir di level 6.515,63. Equity Analyst Haluannews.id, Susi Setiawati, mengungkapkan salah satu sentimen negatif yang memengaruhi pergerakan IHSG berasal dari dalam negeri, tepatnya dari data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencatatkan defisit mencapai Rp 31 triliun.
Related Post
Anjloknya IHSG ini tentu menjadi sorotan bagi pelaku pasar modal. Defisit APBN yang cukup besar tersebut menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian nasional dan selanjutnya berimbas pada kinerja perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa. Situasi ini diperparah dengan sentimen global yang masih belum sepenuhnya kondusif.
Lebih lanjut, diskusi antara Safrina Nasution dan Susi Setiawati dalam program Closing Bell Haluannews.id pada Rabu (14/3) membahas secara mendalam faktor-faktor yang menyebabkan penurunan IHSG tersebut. Analisis yang komprehensif diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai prospek pasar saham ke depan. Investor pun diimbau untuk mencermati perkembangan ekonomi makro dan sentimen pasar secara seksama sebelum mengambil keputusan investasi. Kehati-hatian menjadi kunci utama dalam situasi pasar yang bergejolak seperti ini. Perlu diingat, investasi di pasar modal selalu mengandung risiko.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar