Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,78% ke level 6.749,60 pada perdagangan hari ini. Total transaksi mencapai Rp 12,18 triliun, melibatkan 33,69 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 1,22 juta kali. Pergerakan IHSG ini terjadi pasca peresmian Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) oleh Presiden Prabowo Subianto. Dari 800 saham yang diperdagangkan, 223 saham menghijau, 351 saham memerah, dan sisanya stagnan.
Related Post
Secara sektoral, mayoritas sektor perdagangan bursa tertekan. Namun, sektor teknologi mencatatkan kenaikan, didorong oleh kinerja positif saham DCI Indonesia (DCII) milik konglomerat Toto Sugiri. DCII dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi penopang utama IHSG. Di sisi lain, Barito Renewables Energy (BREN) dan Amman Mineral Internasional (AMMN) menjadi beban utama yang menyebabkan koreksi IHSG.
Pekan ini, pasar keuangan global akan dihadapkan pada rilis data ekonomi penting, mulai dari data uang beredar (M2) Januari 2025 di dalam negeri, hingga data inflasi PCE kuartalan AS, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024, dan data ketenagakerjaan AS. Data-data ini akan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter The Fed.
Peresmian Danantara menjadi sorotan utama investor hari ini. Presiden Prabowo Subianto meresmikan BPI tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sebelum peluncuran, Presiden menandatangani sejumlah aturan terkait BUMN dan Danantara, termasuk UU No. 1 Tahun 2025 dan PP No. 10 Tahun 2025. Kepres No. 30 Tahun 2025 juga diteken untuk pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan Rosan Perkasa Roeslani sebagai CEO Danantara. Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria akan menjabat sebagai CIO dan COO, sementara Erick Thohir dan Muliaman D. Hadad memimpin Dewan Pengawas.
Pergerakan IHSG hari ini mencerminkan kompleksitas sentimen pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global. Investor perlu mencermati perkembangan data ekonomi dan kebijakan moneter ke depan untuk mengantisipasi pergerakan pasar selanjutnya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar