Haluannews Ekonomi – Bertolak belakang dengan anjloknya Wall Street, bursa-bursa Asia justru kompak menguat di pagi hari menjelang libur Paskah, Kamis (17/4/2025). Pergerakan positif ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, memberikan peringatan terkait ketegangan perdagangan global yang berpotensi menghambat upaya bank sentral dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Related Post
Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan kenaikan 0,48% pada pembukaan perdagangan. Topix, indeks yang lebih komprehensif, juga ikut menguat sebesar 0,25%. Di Korea Selatan, Kospi mencatatkan kenaikan 0,54%, sementara Kosdaq, indeks saham berkapitalisasi kecil, bahkan naik lebih signifikan, yaitu 1,05%. Australia pun ikut meramaikan tren positif ini dengan S&P/ASX 200 yang naik tipis 0,27% di awal perdagangan.

Sementara itu, indeks berjangka Hang Seng Hong Kong menunjukkan sedikit pelemahan, berada di angka 21.008, sedikit di bawah penutupan terakhir HSI di 21.056,98. Haluannews.id mencatat, indeks berjangka AS cenderung stagnan, mencerminkan kekhawatiran investor akan dampak negatif perdagangan global terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Anjloknya Wall Street semalam didorong oleh pernyataan Powell dan penurunan saham Nvidia sebesar 6,9%. Dow Jones Industrial Average ambles 699,57 poin (1,73%) ke posisi 39.669,39. S&P 500 juga tertekan 2,24%, ditutup di 5.275,70, terutama dipengaruhi oleh sektor teknologi informasi. Nasdaq Composite pun ikut tergerus 3,07%, berakhir di 16.307,16, mendekati wilayah bearish.
Kontras yang tajam antara pergerakan bursa Asia dan Wall Street ini menjadi sorotan menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Perbedaan sentimen pasar ini patut dikaji lebih lanjut untuk memahami dinamika pasar yang semakin kompleks.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar